Wednesday, June 15, 2005

Renungan Haji

Bunda yang kusayangi…

Karna doa mu yang tiada henti siang dan malam. Karna tangismu yang tiada henti kepada illahi. Memohon keridhoan atas semua putra putri yang terlahir dari rahimmu. Maka karena kehendak allah , aku sampai datang ke Baitullah. Kalaulah bukan karena panggilan allah maka aku tidak akan pernah datang ke baitullah. Doa bunda mengantarkan kasih sayang allah kepada ku. Rahmat allah datang bagaikan cahaya menerangi batinku. Membuatku mengerti dan sadar bahwa jalan yang lurus adalah jalan yang diridhoi oleh allah.

Kemanalagi kita akan pergi kalau bukan kepada sang pencipta . Terimakasih Bunda. Aku telah datang memenuhi panggilan sang pencipta , sang maha agung….Haji…
Didalam pesawat mengantarkan aku ke tanah Arab ..pikiran ku menerawang. Teringat akan pituah bunda. Terigat secarik amplop warna putih yang bunda berikan kepadaku. Bunda berikan di Pondok Gede sambil memelukku dan berpesan “ Didalam amplop ini ada surat. Jeli baca ya , setelah didalam pesawat. “. Kubuka handbag untuk mengetahui apa isi surat tersebut…

Anakku, buah hati ku. Kepergian mu ziarah ke baitullah adalah kebahagiaan yang tak ternilai bagi bunda. Jagalah kesehatan dan jangan ragu sedikitpun untuk ke rumah sang pencipta..Nabi Saw bersabda “ Ucapan terbaik yang aku dan para nabi sebelumku katakan adalah : tidak ada tuhan selain allah.

Wahai anakku …
Janganlah kau menghina sesuatu pun dari perbuatan ibadah mu, sebab allah tak pernah menghinanya ketika Dia menciptakan dan mewajibkannya. Allah tidak mewajibkan suatu perintah kecuali allah telah penyiapkan pertolongan dan bantuan untuk menunaikannya hingga dia mewajibkan perintah itu kepada mu. Sementara martabat mu lebih agung disisiNya karena engkau adalah tempat untuk mewujud apa yang dia wajibkan kepada mu.

Wahai anakku..
Tidak ada sesuatu pun yang lebih pantas untuk dipenjara selain lidah. Allah menciptakan lidah dibalik kedua bibir dan barisan gigi-gigi, yang dengan demikian allah membukakan pintu pintu hingga berlimpah keutamaan.

Diam dengan lisan adalah kelas orang awam dan mereka yang melakukan perjalanan ruhani. Sedang diam dengan hati adalah sifat para mereka yang didekatkan allah kepada NYA., Diam milik ahli orang yang mampu menyaksikan kebesaran allah. Kondisi diam adalah selamat dari bahaya fitnah, sedang kondisi yang timbul dari diam para mereka yang didekatkan allah kepada NYA adalah timbulnya dialog kalbu yang lentur dan asik. Barang siapa menjalankan diam dalam semua keadaan, maka ia tidak akan sempat lagi berbicara kecuali dengan tuhannya. Sebab diam sama sekali bagi manusia dalam dirinya sendiri adalah mustahil. Bila beralih dari berbicara dengan non-allah ke berbicara dengan allah, maka dia akan menjadi orang yang selamat, dengan kepada allah, dan kuat ucapannya. Bila bericara, ia akan berbicara denga benar. Pembicaraannya bersumber dari Allah. Dia tidak berbicara dari hawa nafsu.

Wahai anakku..
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka kecuali bisikan bisikan dari orang yang menyuruh manusia untuk memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mendamaikan sesama manusia.

Berikan makan dan minum kepada pengemis, sebab ia bisa menempatkanmu seperti posisi Sang HaQ yang senantiasa memberi makan dan minum hamba-hambanya. Allah memerintahkan engkau untuk bersedekah karena dia mewakilkan hal itu kepada mu. Maka, janganlah engkau tolak orang yang butuh pertolongan walaupun dengan kalimat yang santun dan wajah ramah, sementara engkau tidak merasa bersalah karenanya. Engkau tahu, membantu orang lain sama saja memberikan bekal hingga akhirat.

Waspadalah jangan sampai engkau menzalimi sesama. Sebab kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat. Menzalimi sesama artinya enkau mengabaikan hak hak mereka yang allah telah mewajibkan untuk engkau tunaikan. Sama sekali jangan pernah menghina pengemis. Sebab, orang yang lapar itu mencari makanan sebagaimana orang yang sesat mencari petunjuk. Jika engakau melihat orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya, amalkanlah ilmunya oleh engkau hingga hak si ilmu tertunaikan.

Wahai anakku..
Engkau juga harus selalu menjaga allah atas apa yang dia ambil dan dia berikan. Sebab, dia tidak mengambil kecuali agar engkau bersabar , hingga dia mencintai mu. Karena allah mencintai orang orang yang bersabar. Jika Allah sudah mencintai engkau, niscaya dia akan memperlakukan engkau sebagaimana seorang pecinta memperlakukan kekasihnya. Segala yang hilang pasti ada gantinya, kecuali allah. Artinya jika engkau kehilangan allah dia tak akan ada gantinya.Demikian pula jika allah memberi kepada engkau. Salah satu pemberiaannya kepada angkau adalah kesabaran ketika dia mengambil sesuatu dari engkau. Allah juga memberikan syukur kepada engkau, sementara dia mencintai orang orang yang bersyukur. Musa berkata “ Wahai tuhanku, apakah syukur itu ? Allah menjawab “ jika kamu bisa melihat nimat dari Ku , itulah sykur.

Wahai anakku ..
Engkau berkewajiban untuk menunaikan hak allah, yang diantaranya adalah untuk tidak menyekutukan allah dengan sesuatupun, meski itu sekadar syirik semu, yang berpegang kepada sebab sebab kondisional dan mempercayainya sepenuh hati. Sebab ,hal ini adalah salah satu cela keagamaan terbesar pada seorang mukmin.

Wahai anakku…
Waspadalah engkau atas kesombongan didunia ini. Sebab ,orang yang menghendaki kesombongan berarti menginginkan kekuasaan. Padahal nabi Saw menyatakan bahwa kekuasaan di hari kiamat kelak adalah kesedihan dan penyesalan. Jangan mencari ketenaran dan jangan minta kepada allah kecuali untuk menjadikan mu sebagai orang yang rendah hati, tenang,khusuk, dan tidak sombong. Pakailah suatu kesederhanaan, karena kesederhanaan adalah sebagian dari iman. Sederhana artinya tidak bermewah mewahan dalam duniawi. Sederhana adalah sifat orang sedang menunaikan ibadah hajii. Kesederhanaan bisa menghilangkan sifat sombong, menjauhkan dari sifat bangga diri, congkak dan pujian hampa terhadap diri sendiri. Tentunya sifat ini adalah kerikil dijalan menuju kebahagiaan orang mukmin. Kerikil kerikil tersebut tak dapat disingkirkan kecuali dengan kesederhanaan. Karena itulah rasulullah Saw menempatkan kesederhaan sebagai bagian dari iman.

Wahai anakku.
seorang yang mewasiatkan kepada mu dengan sesuatu yang bila engkau tunaikan membuat engkau bahagia adalah rasul allah, maka berterimakasihlah kepadanya dihadapan tuhanmu. Perbanyaklah bersalawat kepada rasullallah dan ikutilah sunnahnya.

Wahai anakku..
Jadilah orang yang berilmu dan mengamalkannya, dan jangan menjadi orang berilmu yang tidak mengamalkannya, yaitu bagaikan lilin yang menyinari tetapi membakar dirinya sendiri.Engkau harus mencintai sesama mukmin karena mereka bagaikan tubuh yang satu, yang jika salah satu anggotanya sakit, seluruh tubuhnya merasa deman.

Wahai anakku..
Engkau harus menegakkan hukum hukum allah yang diamanatkan kepada mu. Sebab, engkau bertanggung jawab atas amanat itu. Amanat yang paling minimal adalah diri engkau sendiri, maka tegakkanlah hukum allah pada diri mu sendiri. Jika dihatimu tersirat kebaikan, itu adalah ajakan malaikat dan jika ada sesuatu yang mencegah mu dari kebaikan itu adalah godaan setan.Engkau tidak akan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk kecuali dengan mengetahui syariat, maka wajibkan dirimu untuk mecari ilmu syariat guna menegakkan hukum hukum allah.Jangan lupa untuk shalat tahajud dengan cara tidur lebih awal dan kemudian bangun untuk shalat. Karena pada waktu sepertiga malam allah membukakan hijab seluas luasnya kepada mu untuk memohon apapun yang engkau inginkan.

Hindari perbedaan pendapat sedapat mungkin. Engkau harus menunaikan jihad akbar, yaitu memerangi hawa nafsumu. Allah swt berfirman, “ wahai orang orang yang beriman , perangilah mereka orang yang kafir disekitar kalian “ Padahal tidak ada yang lebih kafir daripada hawa nafsumu, karena ia selalu mengingkari nikmat allah yang dikaruniakan kepadanya. Jika engkau memerangi hawa nafsu mu dengan jihad ini, maka engkau telah menunaikan jihad akbar, yang jika nafsu mu terbunuh dalan perang itu maka engkau akan termasuk dalam golongan kekasih Nya yang senantiasa “ hidup “ , yang memperoleh rezeki disisi tuhan dan berbahagia karena karunia allah yang dilimpahkan kepada mereka.Manusia senantiasa dalam jihad akbar karena ia selalu terseret untuk menolak ajakan kebenaran. Sebab, pada dasarnya , ia memang penurut kepada hawa nafsunya, yang hawa nafsu in setara dengan kehendak yang menjadi hak allah, karena allah melakukan sesuatu seperti manusia ingin melakukan apa yang disukainya.

Wahai anakku..
Tutuplah semua pintu , putus semua jalan, dan duduklah bersama zat yang maha pemberi , maka Dia akan langsung mengurusimu. Barang siapa memperbaik batinnya, allah tentu akan memperbaiki lahirnya. Barang siapa memperbaiki akhiratnya , allah tentu akan memperbaiki urusan dunianya. Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan allah, maka allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia. Barang siapa menempuh jalan kebenaran tentu sampai ketujuan yang sebenarnya.

Doa bunda akan senantiasa mengiringi detak jantungmu. Satu lagi keturunan Amrullah datang memenuhi panggilanNYA. Bunda yakin , buyutmu akan berbahagia dialam baqa mengetahui anak cucunya memenuhi panggilan allah , ke baitullah. Maha suci engkau ya Allah.

Bunda yang kusayangi..
Selama ini antara keimanan dan logika selalu bersebrangan. Mengapa harus haji ??? Ritual haji adalah rukun islam yang ke lima. Ya Haji ….Itulah makna dari suatu pengakuan manusia terhadap takdirnya. Pengakuan bahwa dia ada karena sang pencipta yang maha agung. Pengakuan betapa tiada berartinya hidup tanpa ridho NYA. Pengakuan dari ke fanaan terhadap yang kekal. Dapat dirasakan didalam kalbu namun tidak mudah dicerna dengan akal sehat diabad modern ini.

Dalam kesaharian , kita larut dalam permainan logika sehingga kadang membuat hablur terhadap sang khalik. Terhadap sang penentu lagi maha berkehendak. Ketika ketidak adilan terjadi dimuka bumi, terjadi didepan kita atau bahkan pada diri kita sendiri maka kita pun bertanya “ dimanakah tuhan ?. Banyak pertanyaan berputar disekitar kita yang tidak pernah terjawabkan. Bahkan menjadi misteri bagi kita. Semakin kita cari semakin kita tidak menemukan jawaban hakiki. Akal dan logika adalah sisi terlemah dari manusia. Alangkah naifnya bila manusia sumbong dengan kemampuan akalnya. Akal membawa kita kepada kehampaan. Albert Eistein yang termashur dengan teori relativitasnya tersungkur dalam lobang hitam. Ruang yang tidak berujung. Dia tidak bisa menentukan besaran energy yang sebenarnya dalam teori ruang dan waktu. Dia sampai pada kesimpulan yang sulit dicerna oleh akal bahkan bertolak belakang denga teori eksakta. Dia menyimpulkan tetang RELATIVITAS dan bukan ABSOLUT. Absolut hanyalah milik allah. Semua yang ada didunia ini tidak ada yang kekal. Semuanya berbatas.Limitation.

Pencarian manusia terhadap pembenaran akal tiada pernah habis habisnya sejak dunia terkembang. Perjalanan sejarah ilmu pengetahuan membuktikan bahwa manusia tidak pernah sampai diujung pembenaran akal. Pencarian manusia bagai berputar putar dari satu titik kembali ketitik awal. Layaknya ritual tawaf mengelilingi Ka’bah. Inilah ritual yang sangat agung. Ritual pengakuan atas symbol kelemahan manusia terhadap sang khalik. Ritual yang menegaskan kehidupan didunia adalah peruses pengulangan. Sejarah berulang. Waktu berulang. Malam kembali menuju siang dan siang menuju malam. Keterhentian proses itu akan menimbulkan paradox. Penolakan akan sunatullah yang dapat menimbulkan bencana kehancuran. Mengapa kita harus sombong dan takabur. Mengapa kita masih mendewakan akal dan logika. Mengapa kita tidak mengakui bahwa kita bagian dari system yang diciptakan oleh sang pencipta. System yang menggerakan proses sunatullah. Bagaimana mungkin subsystem mampu menemukan mistery dari system itu sendiri. Ada jarak yang tidak mungkin bertaut antara system dan subsystem. Bagaimana dengan yang menciptakan system itu sendiri. Maha besar allah.

Bunda Yang kusayangi…
Aku terhenyak dan menarik napas dalam dalam. Kembali terpikirkan akan dosa. Dosa yang tidak sedikit . Dosa besar yang disengaja maupun tidak.Dosa yang timbul karena pertentangan akal tentang hal gaib. Apakah dosa ??? mengapa disebut dosa. Dosa dapat dirasakan didalam batin namun dalam realitas dia kadang timbul karena kompromi untung rugi. Tercatatkah dosa itu ?. Bagaimanakah ujud dari dosa itu sendiri.? Memang hal yang berkaitan dengan hal yang universal, seperti merugikan orang lain, menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain dapat dipahami sebagai suatu dosa. Ini merupakan obyektifitas komunitas , bila kita melakukan itu maka hukum aksi reaksi akan timbul terhadap diri kita lambat atau cepat dia pasti terjadi pembalasan. Tapi dalam hal lain yang disebut dengan hablum minallah , semuanya menjadi maya sehingga mudah terlupakan dan menjadi kebiasaan. Padahal telah jelas tersurat dalam alquran tentang murkanya allah kepada pendosa. Murkanya allah kepada orang yang berpaling kepada tuntunan rasulnya. Murkanya allah adalah ketidak beruntungan bagi manusia.

Mengingat dosa dan pedihnya azab terasa malu untuk meminta kepada allah. Malu untuk datang kerumahnya. Apakah pantas bagiku sang pendosa untuk bersilahturahmi kerumah allah. Masihkah ada tempat bagi ku untuk bertanya dan berharap akan ridho allah. “ Tuhan begitu banyak dosa yang pernah aku lakukan sehingga rasanya tidak pantas aku merasakan sorgamu.Namun untuk merasakan nerakamupun aku tidak sanggup maka ampunilah dosaku dan terimalah aku disisimu sebagai orang yang engkau ridhoi “.

Hidup adalah proses. Manusia tidak datang kebumi langsung tua. Tapi dia terlahir tampa baju. Muncul kedunia dengan tangis menyayat namun kebahagiaan bagi sang Ibu. Manusia terlahir karena proses syariat manusia. Karena rahmat allah. Adanya rasa kasih sayang diatara pasangan. Namun ketika terbentuk segumpal daging dalam rahim ibu maka allah tiupkan sebagian ruhnya maka terbentuklah segumpal daging yang bergerak, yang bernyawa. Inilah yang disebut dengan bertemunya antara syariat dan hakikat. Bertemunya sunatullah dengan hakikat allah yang dapat dibuktikan namun tidak dapat dicerna dengan akal.

Bumi dan alam semesta bukanlah sorga namun adalah jembatan menuju akirat. Bumi diciptakan karena proses takdir untuk tempat pembuangan adam dan hawa dari sorga karena ingkar atas perintah allah. Karena kesalahan memakan buah qolbi maka Adam disingkirkan dari sorga. Kesalahan karena bujuk rayu Iblis laknat allah. Kesalahan yang percaya dengan nafsu dan akal. Padahal allah telah memperingatkan kepada Adam dan hawa “ Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua “. Akhirnya jatuhlah murka allah kepada Adam dan hawa “ Turunlah kamu sekalian kebumi, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan untuk mencari penghidupan dimuka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. “

Dua ratus tahun Adam terpisahkan dengan Siti Hawa. Selama itupula mereka berjuang menghadapi tantangan kesulitan alam dan penderitaan di bumi untuk survival. Selama itupula mereka hidup dalam sesal dan berdoa memohon ampunan dari allah. Robbana zhalamna anfusana Wa illam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna mina khasirin ( Ya. Tuhan, Kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang orang yang merugi )“ Dua ratus tahun bukanlah waktu yang pendek. Namun mereka tidak pernah berhenti berdoa dan berharap agar allah mengampuni dosanya dan mempertemukan mereka dalam satu keluarga. Apakah kita sanggup menghadapi cobaan seperti nenek moyang kita dalam mencari rihdo allah dan ampunan. Logika kita akan berkata “ tidak mungkin “. Namun inilah suatu pembelajaran nyata dari suatu agama tauhid betapa dosa itu bukanlah barang yang mudah dimaafkan. Dan bahwa ampunan itu bukan barang yang murah didapat. Oleh karenanya , sangatlah merugi apabila sengaja melakukannya.
Karena harap yang tiada bertepi. Akhirnya , Allah memperkenankan doa Adam dan Hawa untuk mengampuni dosa mereka dan mempertemukan mereka kembali.

Dalam proses scenario yang tidak mudah untuk diterima oleh akal sekarang. Adam bergerak menghadapi rintangan dari India menuju jazirah arab. Mereka terus bergerak atas dasar petunjuk allah mencari tempat pertemuan. Ini adalah pembelajaran tentang kesabaran untuk mencari rahmat allah. Allah tidak akan pernah memberi tanpa sesuatu yang diperjuangkan. Sunatullah. Akhirnya , mereka bertemu di Jabal Rahmah diwilayah Arafah. Puncak melodrama , Happy ending. Dalam ritual haji ..inilah yang disebut dengan puncak haji..akbar haji. Rukun haji. Manusia berkumpul dari seluruh pelosok bumi dengan pakaian yang sama. Meninggalkan semua astribut keduniaan. Meninggalkan segala sifat fasik dan batil. Meninggalkan semua kesombongan. Dengan tujuan yang sama. Memuji asma allah dan memohon ampunan allah. Tempatnya di ARAFAH. Pusat aktualisasi prosesi tentang takdir “ Dibumi itu kamu hidup dan dibumi itu kamu mati, dan dari bumi pula kamu akan dibangkitkan ( al-A’raf:11-25 ).

Kembali aku terhenyak dan menarik nafas dalam dalam. Deru pesawat terasa menyayat. Lambat atau cepat pesawat ini akan landing di King Abdul Azis Air port dan aku harus siap untuk menginjakkan kaki di baitullah. Siapkah aku.

Bunda yang kusayangi…
Terpikir selama ini betapa waktu tersita siang dan malam. Manusia bergerak memburu sang waktu untuk mendapatkan keuntungan. Terasa obsesi dan cita adalah segalanya yang mudah direbut. Terasa allah akan memberikan apa saja sepanjang kita berusaha. Usaha adalah raja dalam bersikap mengarungi bahtera kehidupan. Ketika sesuatu sampai ditangan kita maka kitapun mulai berpikir untuk takut mengeluarkannya kecuali untuk kesenangan dan kebanggaan pribadi dan keluarga. Inilah teori nyata dalam kehidupan sekarang. Teori yang diprovokasi oleh iblis dalam bentuk teori materialistis yang memabukkan dan menyesatkan. Karena teori inipula membuat jarak yang kaya dan miskin terpisah lebar. Membuat yang berkuasa menjauh dengan pihak yang tak berkuasa. Membuat kekuasaan bagaikan benteng agung yang harus dihormati oleh siapa saja.

Kebahagiaan dan kebanggaan adalah sesuatu yang maya. Dari sisi negative Dia tampil dalam bentuk astribut atau packaging. Rumah mewah , mobil mewah, pangkat dan lain sebagainya. Dari sisi positip dia tampil dalam kesahajaan ( tawadhu ) dengan rasa syukur kepada allah. Namun puncak kebahagiaan dan kebanggaan adalah ketika kita mampu melahirkan sang putra yang sholeh , cerdas , sehat dan berdedikasi sebagai manusia. Inilah pucak kebahagiaan. Yang diperjuangkan oleh siapa saja sebagai keluarga. Emosi ini merupakan point yang strategis bagi setan untuk menggelincirkan manusia dari kebenaran. Untuk mencapai itu setan terlibat memprovokasi sehingga kadang terlupakan mana yang batil dan mana yang hak.. Semuanya menjadi kabur untuk membela sang buah hati. Sehingga setelah semua upaya dilakukan malah kekecewaan yang didapat. Mengapa harta melimpah , pangkat tinggi tidak mampu mencetak anak soleh. Anak adalah symbol kemenangan dan kekalahan bagi siapa saja. Disini logika menjadi hablur. Ternyata ada sesuatu yang menjadi parameter untuk memuaskan keinginan , kebanggaan kita. Allah lah sebagai wasit dari setiap upaya manusia. Semuanya jelas tertulis dalam alquran dan sunah rasul.

Sejarah para nabi menceritakan tentang pengharapan Ibarahim RA kepada allah agar mendapatkan seorang buah hati yang sholeh dan keturunan yang sholeh. Pengharapan yang diikuti doa yang tidak henti. Dia adalah rasulallah. Allah menguji kesabarannya. Dalam waktu yang tidak singkat dan akhirnya sampai pada terkabulnya doa ketika usia memasuki senja. Allah menegaskan bahwa Ibrahim akan mendapatkan keturunan dari wanita lain dan bukan dari istrinya SITI Sara. Dia harus menikahi wanita lain sebagai istrinya dan meminta kerelaan istri pertamanya untuk dimadu. Manusia adalah manusia. Sulit bagi wanita untuk berbagi kasih sayang kepada wanita lain. Namun perintah allah , mengharuskan Ibrahim dan istrinya melalui proses ini agar doa dan harapannya terkabulkan.

Ibrahim memilih seorang hamba sahaya dari Ethiopia yang dimerdekakan untuk dinikahinya sebagai istri. Tujuan semata karena mencari ridho allah dan menjaga perasaan istri yang pertama. Dalam usia kandungan untuk siap melahirkan. Allah memerintahkan agar ibrahim membawa istrinya Siti Hajar untuk ke suatu tempat dijasirah arab bernama makkah. Ini adalah tempat yang gersang penuh bukit bebatuan. Lembah yang tandus. Tiada tanda kehidupan yang mungkin ada diwilayah ini. Ketika sampai di makkah. Allah memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan istrinya seorang diri. Dapat dibayangkan bagaimana perasaan ibrahim sebagai manusia. Membiarkan Istri dalam keadaan hamil ditempat sunyi dan gersang ini. Terdengar lirih suara sang istri “ Ya, abuya…jangankan rumah , satu pohonpun tidak nampak ditempat ini. Apakah engkau rela meninggalkan aku seorang diri dalam keadaan hamil ?? Ibrahim menjawab “ Aku hanya mengikuti perintah tuhan ku dan bertawakalah kamu kepada Nya. “. Siti Hajar dapat menerima. Dia menerima dengan keyakinan akan keagungan dan kebesaran allah. Dia menerima karena yakin akan kasih sayang allah. Dia menerima karena allah maha berkehendak dan tidak bersifat aniaya. Dibalik itu terdapat pembelajaran tentang kesetiaan seorang istri yang sangat agung kepada suami. Kepercayaan atas kepemimpinan dari seorang suami. Ikhlas menerima dalam duafa dan bahkan tiada cara untuk berlindung kecuali kepada allah. Hanya allah yang tau rahasia dari setiap takdir yang berlaku.

Dalam kesendirian ditengah padang pasir dan bebatuan yang tandus , dia berjuang untuk melahirkan sang buah hati. Ketika anak lahir..naluri sang ibu menjerit ketika tidak mampu menyusui anaknya. Air susu tidak mampu mengalir karena sang ibu tidak mendapat seteguk airpun. Kemana akan mencari air ditengah tempat yang tandus ini ?. Dalam kebingungan..Dia berlari dari satu bukit ( safa ) ke bukit yang lain ( Marwah ) ..terus berlari sambil menyebut asma allah… Allahuakbar ..allahuakbar..walillah ilham…… Dalam sulit dia tidak memohon namun terus memuji kebesaran allah. Inilah pembelajaran sejati tentang agama tauhid. Bahwa demi perintah allah maka tiada derita. Setiap kesulitan adalah nikmat allah. Apalah arti kesulitan dan penderitaan , pengorbanan demi menjalankan perintah allah. Apakah kita mampu dan mempunyai keimanan seperti ini??

Allah kembali menunjukkan kebesarannya. Allah tidak akan memberikan beban apabila manusia tidak sanggup menerimanya. Inilah ujud keadilan dan kasih sayang allah. Dari hentakan kaki mungil , muncul air bening. Mengalir membentuk anak sungai. Zam..zam..zam. Dikenallah sebagai air zamzam.

Ketika anak tumbuh dewasa. Diberi nama Ismail. Gagah, Sholeh dan rupawan. Cahaya kebahagiaan bagi ibu dan bapak. Setiap perkembangan usianya menjadi butir butir kebagahagiaan dalam hidup. Kebanggaan tentulah yang dirasa oleh Ibrahim dan Siti Hajar. Namun…Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih sang putra. Sembilan bulan dalam kebimbangan. Mencoba mencerna kebenaran perintah allah lewat mimpi. Apakah ini benar perintah dari allah. Kalau benar mengapa harus menyembelih anak sendiri. Berbagai pertanyaan logika muncul dalam benak Ibrahim. Namun akhirnya dia memutuskan untuk memenuhi perintah allah. Ketika perintah allah ini disampaikan kepada sang anak. Ismail menjawab “ ya…Abuya..kalau itu adalah perintah allah maka jangan ragu laksanakan “ Inilah suatu drama yang sangat mengharukan sepanjang zaman. Sorang anak dengan iklas memilih mengorbankan dirinya untuk tidak membuat orang tuanya dimurkai oleh allah karena menolak perintah allah. Yakin dan sangat yakin ..seluruh orang tua menginginkan putra seperti ini. Namun ..begitu agungnya sifat sang anak , Ibrahim harus rela menyembelihnya dengan tangannya sendiri. Pertentangan batin secara manusiawi sulit untuk dicerna. Apalagi yang berkaitan dengan ghaib. Bersama istri dan anak , Ibrahim menuju bukit untuk menyembelih anaknya. Dalam perjalanan sang Iblis mencoba mempengaruhi sikap sang putra, istri dan ibrahim. Berbagai teori logika disampaikan oleh iblis untuk menghentikan niat ibrahim memenuhi perintah allah. Tapi keluarga ini tetap kukuh dengan keimanannya. Akhirnya allah memerintahkan Ibrahim, Siti hajar dan Ismail untuk melempar dengan batu kerikil kearah iblis sebanyak 7 kali.

Ketika drama pemotongan leher sang anak dimulai maka seketika itujua allah mengganti dengan seekor domba. Keluarga Ibrahim berhasil melalui proses pengujian keimanan untuk mengakui keagungan dan kebenaran sang khalik. Inilah pembelajaran dari agama Tauhid. Bahwa tiada yang paling dicintai didunia kecuali Allah. Kecintaan kita kepada keluarga hanya karena kita cinta kepada allah. Pengorbanan kita kepada keluarga hanya karena semata cinta kita kepada allah. Semua yang kita miliki semata mata titipan allah dan bila allah menghendaki maka kita harus ikhlas untuk menyerahkannya.

Dalam ritual haji…napak tilas dari sejarah ini dilakonkan sebagai wajib haji melalui Sa’I berlari lari dari bukit safa ke bukit marwah. Dan pelemparan Jumarot , Ula , Usta. Kita diingatkan dari makna sejarah. Satu tujuan tiada lain adalah keimanan kepada sang khalik yang bersifat mutlak tanpa tawar.

Tak terasa…pesawat sudah mencapai kerendahan tertentu untuk persiapan landing. Hati bergemuruh….Ya..kini saatnya. Biarkan kegalauan tertinggal dibelakang. Pilihan telah ditetapkan. Apapun yang terjadi , ini adalah kehendak allah. Allah maha tau apa dibalik kehendaknya sehingga aku datang ke rumahnya.

Bunda yang kusayangi…
Pertama kali aku menginjakkan kaki di Madinah maka yang terbayang adalah nilai kesabaran dari seorang kekasih allah… rasulallah. Muhammad yang oleh penulis barat disebut sebagai manusia tersohor nomor wahid sepanjang sejarah. Apakah makna dari suatu kesabaran. Sehingga begitu berharganya seseorang dengan nilai kesabarannya. Proses ritual arbain terasa begitu khusuk bagiku. Bukan hanya ibadah sholat di mesjid Rasul tapi lebih daripada itu mengingatkan akan perjuangan manusia terbaik sepanjang zaman. Perjuangan rasul , pemimpin para rasul. Perjuangan kekasih allah yang namanya bersanding anggun di gerbang sorga “ Laila ha ilallah Muhammdarasullah “. Begitu mulia kedudukannya disisi allah namun tidak luput dari peringatan dan cobaan dari allah. Dan dia harus tunduk dengan sunatullah. Kalah dan Menang. Sakit dan sehat. Apalah arti kita sebagai manusia biasa. Alangkah sombongnya kita bila mengeluh terhadap derita dan nestapa. Alangkah sombongnya kita dengan berbangga atas kemewahan. Satu pembelajaran yang sangat mahal bahwa kemuliaan disisi allah , rahmatnya tidak didapat dengan mudah. Butuh pengorban , kesabaran.dan ikhlas semata mata karena allah

Setiap kali aku mendapatkan kesulitan dan kesusahan, bunda selalu berkata dengan ungkapan lembut “ sabarlah , karena allah beserta orang yang sabar “. Setelah perjuangan yang panjang dan bahkan mengorbankan segala galanya, kita sampai pada pemberhentian yang kosong tiada arti. Mengapa tiada arti ???. Karena misi kita tidak jelas. Misi hanya mengejar materi. Misi kita kepada seuatu yang terukur dan berakir kepada tempat yang kosong. Kusadari bahwa tu adalah upaya yang hampa. Kehampaan. Maka perjuangan pun menjadi sia sia. Bagai melukis di awang awang. Bagai berlari diatas awan. Setiap pengejaran duniawi berakhir kepada kenistaan. Karena semua diukur dari sesuatu yang dapat dilihat dengan mata. Hati sebagai hakim dalam diri kurang dilibatkan sehingga kita tidak mampu melihat dari balik tabir kegelapan. Hanya hati yang bersih dan ikhlas mampu menterjemahkan sesuatu yang tidak terukur dalam akal. Setiap perjuangan yang luhur dan mulia , akan diridhoi allah. Hanya manusia yang berhati bersih yang mampu mengukur nilai perjuangannya, apakah diridhoi allah atau tidak.

Disinilah kesabaran menjadi mutlak. Perjuangan menuntut kesabaran. Kesabaran merupakan ujud dari kekuatan sejati. Karena orang yang sabar dapat melihat akhir dari suatu perjuangan. Ada sesuatu cahaya yang menerangi hatinya untuk terus melangkah kedepan. Kewilayah yang orang lain kabur melihatnya. Kesabaran seperti ini, tidak mengenal waktu , derita dan pengorbanan. Orang yang sabar dalam berjuang adalah orang yang berpikir terbalik dan tergolong dalam segelintir orang dimuka bumi. Namun dunia mengetahui bahwa sejarah hanya mencatat segelintir orang yang kuat dalam kesabaran. Segelintir orang yang mampu menciptakan fenomena zaman.

Delapan tahun Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam. Delapan tahun dia menyerukan kebenaran akan kerasulannya. “ Wahai Manusia , aku datang sebagai utusan allah untuk menyampaikan kabar gembira kepada kalian semua. Telah datang perintah allah untuk meninggalkan perbuatan maksiat dan hanya allahlah yang patut disembah. Dia maha agung , satu tanpa dipersekutukan dan maha bijaksana lagi pengasih “. Delapan tahun dalam perjuangan tiada lelah. Penuh pengorban dan penderitaan. Semuanya dilalui dengan kesabaran dan hati yang mulia. Ketika orang menyakitinya , dia memaafkan. Ketika orang menghujatnya , dia mendoakan agar dosa orang tersebut diampuni. Ketika orang tertidur nyenyak ditengah malam , dia terjaga dan menengadahkan tangan memohon agar allah membukakan hidayah kepada kaumnya. Agar kaumnya tidak dihukum karena mereka tidak tau makna kebenaran yang disampaikannya.

Namun, delapan tahun perjuangan yang berat hanya menghasikanl 10 orang yang beriman kepada allah dan rasul. Pantaskan ini disebut sebagai suatu keberhasilan ? Logika manusia sulit untuk mencerna. Pantaskah kekasih allah harus menerima kenyataan ini. Namun itulah bagian dari sunattullah . Ketika upaya telah dilakukan dengan segala cara maka perintah allah datang kepada Muhammad untuk hijrah ke Madinah. Ini merupakan pembelajaran nyata dalam hidup kita bahwa kesabaran harus ada batas waktunya. Area berjuang ada batas waktunya. Cara berjuang ada batas caranya. Kita tidak bisa mengandalkan sesuatu yang sudah jelas tidak memberikan manfaat apapun kepada kita. Perjuangan harus terus. Perjuangan tidak boleh berhenti namun caranya tidak boleh takhlik.. Taktik dapat berubah namun strategy harus tetap dipertahankan. Istiqomah.

Ketika proses hijrah harus dilalui ,maka nabipun kembali harus menghadapi rintangan yang tidak ringan. Namun akhirnya dia berhasil masuk kota Madinah dengan penyambutan yang sangat meriah. Nabi baru mengetahui ternyata berita gembira itu telah lama sampai di Madinah. Masyarakat Madinah menerima nabi dengan terbuka. Inilah awal dari pemenuhan stragegy menegakkan agama allah. Penyampaian dengan kata kata sudah tidak layak lagi. Saatnya mengangkat senjata memerangi orang kafir. Allah memerintahkan Nabi untuk memerangi orang kafir. Dalam perang badar dan perang uhud nabi berhasil merebut kemenangan yang fantastic walau ada sedikit cacat dalam perang uhud namun keseluruhannya adalah mutlak sebagai kemenangan gemilang. Kemenangan ini berkat pertolongan allah.

Ketika kemenangan telah dicapai dan datang permintaan damai dari musuh maka nabipun menyetujui. Bila musuh meminta jalan perdamaian maka turutilah perdamaian itu walau hasilnya sangat menyakitkan. Ini adalah pembelajaran sejati tentang nilai akhlak islam. Islam menentang peperangan apalagi kekerasan. Mengalahkan musuh dengan maksud untuk memaafkan musuh. Islam mengutamakan jalan damai untuk menyelesaikan persoalan. Dalam perdamaian Madaniah tersebut , jelas sekali pasal pasal perjanjian sangat merugikan umat islam. Namun nabi menerimanya dengan tawakal. Selama sepuluh tahun Nabi berserta para sahabat tidak boleh memasuki kota meka. Kembali kesabaran diuji. Selama kurun sepuluh tahun, ternyata angin segar tentang berita kebenaran dan kemakmuran dari masyarakat madinah sampai ke Mekah melalui para kafilah. Berita ini menjalar dari mulut kemulut masyarakat mekah. Secara diam diam , mereka mulai mengakui kebenaran Nabi Muhammad dan masuk islam. Lambat tapi pasti dalam sepuluh tahun telah terjadi islamisasi di mekah secara significant. Hampir 90% masyarakat mekah telah memeluk islam walau secara diam diam. Inilah bukti keagungan nilai kesabaran dan mulianya akhlak. Mampu menembus ruang dan waktu. Mampu merasuki sanubari manusia yang paling dalam.

Setelah sepuluh tahun waktu perjanjian berakhir maka Nabi pun mengumpulkan bala tentara sebanyak hampir 10,000 pasukan. Nabi memasuki kota mekah dengan satu tujuan yaitu menegakkan hasil perjanjian. Bila musuh mengingkari maka wajib memeranginya. Namun bila musuh menerima untuk menepati janjinya maka wajib untuk melindunginya. Kedatangan nabi disambut dengan meriah dan gembira oleh penduduk kota mekah. Mereka tidak peduli lagi dengan rasa takut dari penguasa ABU SOFIAN. Para petinggi kota mekah tidak berdaya dengan situasi ini. Mereka berlari ketakutan terhadap ancaman yang akan menimpanya. Namun Nabi berkata “ Barang siapa masuk rumah Abu Sofyan maka akan aku lindungi “ . Maka lenyaplah ketakutan dari petinggi mekah. Mereka tunduk dengan agungan sifat Nabi.

Ditengah kemenangan inilah turun ayat yang memperingatkan kepada Muhammad tentang “ Telah aku berikan engkau nikmat yang berlebih maka tegakkan lah sholat dan berkorbanlah “ . Ya…. kemenangan yang gemilang adalah nikmat allah dan tidak dibenarkan mabuk kemenangan namun ada tugas yang lebih berat lagi yaitu “ Berkorban “ dan Menegakkan sholat ( menegakkan kebenaran dimuka bumi ). Dalam kehidupan sekarang banyak kesuksesan melahirkan kebatilan. Kesuksesan melahirkan kesombongan. Mereka mengejar kekuasaan karena mencari kebanggaan atau aktualisasi dimasyarakat. Jauh dari sifat ingin berkorban. Manusia bangga dengan mobil mewah, rumah mewah namun enggan untuk berkorban membangun masjid, membantu anak yatim dan menolong para fakir dan miskin. Bila kekayaan senilai Rp 1 juta maka yang dikeluarkan untuk dijalan allah hanyalah Rp. 1. Ini bukanlah pengorbanan melainkan mempermainkan akan hak allah. Bila sifat enggan berkorban datang maka sama saja menciptakan virus didalam diri dan keluarga. Virus akan menggerogoti kebahagiaan batin dan merusak kesehatan jasmaniah yang akhirnya akan merusak kehormatan sebagai manusia bermoral. Ini adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang namun dapat dirasakan dengan bukti yang terjadi ditengah lingkungan masyarakat kita.

Bunda yang kusayangi…
Sampailah saatnya aku melaksanakan prosesi haji. Ini pengalaman yang sangat mendebarkan. Ketika mengenakan pakaian Ihram dan melakukan Niat Umroh Haji tammatu di Bill Ali. Tak terasa airmata mengalir tak terbendung. Teringat betapa zholimnya diri ini dan sekarang karena kasih allah mendapat kesempatan untuk mengenakan baju ihram. Kesempatan untuk melepaskan semua yang ternoda didalam jiwa. Kesempatan untuk kembali merebut hidayah dan ampunan dari allah. Teringat akan peristiwa mi’raj Nabi ke sidratul muntaha dan sampai ke aras allah. Tour of duty yang sangat agung. Datang memenuhi panggilan allah untuk mendapatkan perintah langsung dari allah tentang Sholat.

Ketika terjadi dialogh secara langsung antara nabi dan allah. Ketika allah menyampaikan bahwa semua keinginan Muhammad akan dikabulkan maka memohonlah Muhammad kepada allah. Tiada yang diminta oleh Muhammad kecuali “ kaumku ”. Tiga kali allah mengajukan alternative permintaan selain “ kaumku “ namun Muhammad tetap menjawab “ Kaumku “.Akhirnya allah menerima permintaan Muhammad. Maka suruhlah umatmu berdoa seperti ini “ Yatuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang orang yang sebelum kami. Ya tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkau lah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir “ ( QS. Al- Baqarah .286). Ini adalah doa yang langsung diajarkan oleh allah kepada Nabi karena kasih allah kepada Muhammad. Sehingga berlaku hukum yang penuh kasih sayang dan rahmat kepada umat Muhammad.

Ihram yang sekarang kukenakan merupakan manifestasi dari janji allah kepada umat Muhammad sebagaimana firmannya. Janji allah maha tepat. Andai aku hidup dizaman sebelum Muhammad maka betapa berat hukuman yang harus diterima bila lalai melaksanakan perintah allah. Betapa berat hukuman bila kita salah dalam beramal lantaran kebodohan kita memahami syariat. Betapa berat beban dosa yang harus dipikul bila kita inkar memenuhi . melaksanakan perintah allah seperti para manusia dizaman rasul rasul terdahulu. Betapa berat beban yang harus dipikul bila kita harus menerima musibah , ujian maupun beban syariat sebagimana manusia dizaman rasul rasul terdahulu.. Rasa syukur yang tiada tara membuat air mata terus mengalir. Selagi ayat dikandung badan maka kesempatan meraih rahmat dan ridho allah tetap terbuka lebar. Inilah ujud dari kasih sayang allah kepada kita umat Muhammad. Alangkah meruginya bila manusia tidak mau memanfaatkan kesempatan ini.

Setelah sholat dua rakaat dan mengucapkan niat umrah. Aku berserta rombongan bergerak menuju Makkah al mukorramah. Dalam perjalanan menuju makkah terlihat pemandangan sekitar yang penuh gurun pasir dan bebatuan yang tandus. Namun karena berkah Petro Oil ,kota ini menjadi kota cosmopolitan dengan insfrastruktur modern kelas satu. Negeri ini menempati kelompok ranking Negara dengan tingkat GNP tertinggi didunia. Allah menepati janjinya atas doa Nabi Ibrahim “ Ya tuhanku, jadikanlah negeri ini ( makkah ) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah barhala. Ya tuhanku, sesungguhnya berhala berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia. Maka barang siapa yang yang mengikuti ku,sesungguhnya orang itu termasuk golonganku. Dan barang siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya engkau maha pengampun lagi maha penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman didekat rumah-Mu ( Baitullah ) yang dihormati. Ya tuhan kami , yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mu dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Ya tuhan kami, sesungguhnya engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan. Dan tidak ada satupun yang tersembunyi bagi allah , baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit ( Ibrahim: 35-38 ).

Dalam perjalanan menuju Kota makkah , kenangan itu terus membayang dan air mata mengalir ketika melantunkan talbiyah “ labbaika allahumma labbaik , labbaika la syarika laka labbaik, Innal –hamda Wani’mata laka wal-mulka la syarika lak ( aku datang memenuhi panggilan – Mu , ya allah aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan- Mu tidak ada sekutu bagi Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah milikmu , tidak ada sekutu bagi Mu “ )

Ketika memasuki pintu gerbanng Masjidil haram ..hati bergemuruh dan terasa berat lidah mengucapkan doa karena ingat dosa dan dzalimnya diri ini “ Ya allah , Engkau sumber keselamatan dan daripada –mulah datangnya keselamatan dan kepada Mu kembalinya keselamatan. Maka hidupkanlah kami wahai tuhan, dengan selamat sejahtera dan masukkanlah kami kedalam sorga negeri keselamatan. Maha banyak anugerah Mu dan maha tinggi engkau wahai tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan. Ya allah bukakanlah untuk ku pintu pintu rahmatMu dengan nama allah disertai dengan segala puji bagi allah serta salawat dan salam untuk rasulullah. “

Ketika pertama kali melihat Ka’bah ..disinilah pikiran terasa melambung. Berdiri diatas awang awang. Semua yang nampak menjadi kecil dan diam seribu bahasa. Yang nampak adalah kilasan peristiwa atas setiap dosa yang pernah kulakukan. Disertai dengan nikmat allah yang kuterima. Antara nikmat allah dan dosa , tergambar silih berganti layak video clipt dengan akurasi warna yang sangat sempurna. Terasa terpesona dalam kegalauan , ketakutan , bercampur menjadi satu. Benar dosa itu ada dan tercatat. Tiada yang terlupakan barang sekecil apapun……..Benar apapun upaya yang selama ini berhasil kuraih semata karena pertolongan allah. Nikmat allah… Terasa tiada berartinya diri ini. Terasa zholimnya diri selama ini. Terasa bodohnya diri ini. Malu tak terterkirakan….Sesal tak bertepi….selama ini menumpang tawa ditempat ramai , akhirnya badan terperanjat berlari menangis ditempat sepi. Tersungkur dihadapan Ka’bah. Meratap dalam sesal dan memohon ampunan dari allah. Tiada kalimat yang dapat diungkapkan kecuali “ intighfar “. Air mata mengalir tak terbendung. Peristiwa ini berlangsung tiga menit namun serasa sehari lamanya. Dihadapan Ka’bah , aku menangis memohon ampunan “ Ya allah, aku telah banyak berbuat zhalim terhadap diriku sendiri, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau, maka curahkanlah ampunan dan belas kasih kepadaku dari sisi-MU. Sesungguhnya engkau maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( allahumma Inni Zhalamtu nafsi zhulman katsiran wala yaghfirudz dzunuba illa anta , faghfirli maghfiratan min”indika warhamni innaka antal ghafurur rahim ) dan setelah itu ….terasa hati tenang dan penuh nikmat yang tiada banding. Benarlah kata para sufi ..ternyata nikmat islam, nikmat iman tiada banding dan di depan ka’bah aku dapat merasakannya.

Demikianlah …dari seluruh wajib haji , sunnah haji dan rukun haji, alhamadulillah dapat kulalui dengan khusu tanpa rintangan apapun. Rasa penolong , belas kasihan dan dorongan berkorban sangat kuat. Apalagi yang kita cari didunia ini , bila kenikmatan sejati telah kita temui. Nikmat akan ridho allah. Nikmat akan janji kemenangan untuk kita. Nikmat lahir dan batin. Nikmat berkorban untuk menegakkan kebenaran dalam segala bentuk. Akhirnya Katakanlah “ Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang engkau kehendaki dan engkau binasakan orang yang engkai kehendaki. Di tangan engakau-lah segala kebajikan. Sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu “ ( QS. Ali Imran .26 )…Inilah kunci agama tauhid. Haji mengajarkan tentang makna agama tauhid. Haji mengajarkan betapa tidak berdayanya kita sebagai makhluk ciptaan NYA. Hanya kepada allah lah segala puji dan hanya kepada allah semua kembali.

****
Catatan dalam renungan : Aziziyah – Makkah Al mukarramah
@ Februari 4 2004
Erizeli Bandaro